Tentang Proses Masuknya
Belanda Ke Indonesia
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
kelompok 3
LOGO SEKOLAH / UNIVERSITAS
Disusun Oleh :
1.
Armitha Susanti Samudra
2.
Edlin Winda
3.
Heru Setiawan
4.
Nanda Putri
5.
Paramita Dewi Agustina
6.
Tasya Anggraini
7.
Yoga Kurniawan Saputra
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas : X TKJ 2
Pembimbing :
Hanum
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Proses masuknya belanda ke indonesia . dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Hanum selaku guru pembimbing
di mata pelajaran sejarah dan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sejarah masuknya belanda ke indonesia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Tanjung
Pinang , Oktober 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………..
DAFTARISI………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………….
A.Latar
belakang………………………………………….
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Awal
Kedatangan Bangsa Belanda ke Negara Indonesia
………………………………………………..
2. Berdirinya
Pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia ………………………………………………..
3.
Berlangsungnya Penjajahan Belanda Di Nusantara ………………………………………………..
4. . Perlawanan
Menentang Penjajahan Belanda ………………………………………………..
5. E. Berakhirnya Masa
Penjajahan Hindia Belanda di Indonesia
………………………………………………..
6.
. Kelemahan
Perjuangan Bangsa Indonesia
………………………………………………..
C. Pokok Masalah
………………………………………………..
BAB 3 PENUTUP
1.Kesimpulan…………………………………
2.Daftar Pustaka…………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar
belakang kedatangan Belanda ke Indonesia adalah akibat meletusnya perang
delapan puluh tahun antara Belanda dan Spanyol (1568-1648).
Pada
awalnya, perang antara Belanda dan Spanyol bersifat agama karena Belanda
mayoritas beragama kristen .
Jalan ke Indonesia dari Jan Huygen Van
Lischoten, mantan pelaut Belanda yang bekerja pada Portugis dan pernah sampai
di Indonesia.
Tujuan
kedatangan belanda ke indonesia adalah untuk berdagang rempah-rempah. Setelah
berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah dan keuntungan yang besar,
belanda berusaha untuk mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah dan
menjajah. Untuk melancarkan usahanya, belanda.
Pada awal abad XIX Jawa Setelah pemerintahan Inggris
berakhir, yaitu pada tahun 1816, Indonesia kembali dikuasai oleh Pemerintahan
Hindia-Belanda. Pada masa ”kedua” penjajahan ini, yang sangat terkenal adalah
sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Van den Bosch. Pelaksanaannya pun
dimulai pada tahun 1830. Terdapat ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan sistem tanam
paksa tersebut. Namun pada akhirnya, dalam praktek sesungguhnya terdapat banyak
penyimpangan-penyimpangan.
Terdapat perbedaan antara penerapan sistem sewa
tanah yang dilaksanakan oleh Raffles serta sistem tanam paksa yang dilaksanakan
oleh Van den Bosch. Keduanya membawa dampak yang tidak sedikit bagi kehidupan
bangsa Indonesia. Dalam perkembangan sampai dengan paruh pertama
abad ke-19, kebijakan selain bidang perekonomian, dalam bidang pendidikan juga
tidak diabaikan oleh pemerintah Hindia-Belanda, tetapi itu hanya masih berupa
rencana dari pada tindakan nyata. Dalam periode itu pemerintah harus melakukan
penghematan anggaran, biaya untuk menumpas Perang Dipenogoro (1825-1830), dan
untuk pelaksanaan Culturstelsel.Dalam rangka usahanya menguasai Indonesia,Belanda
secara licik menjalankan politik pecah belah,sehingga kerajaan-kerajaan yang
saling bertentangan itu menjadi lemah.Kesempatan inilah digunakan oleh Belanda
untuk menjajah Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Awal Kedatangan Bangsa Belanda ke
Negara Indonesia
Tahun 1956
adalah awal kedatangan Bangsa Belanda ke Negara Indonesia. Empat buah kapal
yang dipimpin oleh Pieter Keyzer serta Cornelis de Houtman ini sampai ke
pelabuhan Banten setelah menempuh perjalanan selama satu tahun lebih.
Sayangnya, kunjungan dari kapal Belanda ini ke daerah Banten kurang disambut
baik karena sifat arogan yang ditunjukkan oleh Cornelis de Houtman.
Kemudian dua
tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1958 Belanda mencoba lagi kembali ke
Indonesia di bawah pimpinan Jacob Van Neck, dan mereka berhasil disambut baik
oleh penguasa Banten saat itu karena mereka telah belajar dari kesalahan
Cornelis de Houtman. Akhirnya, Belanda diperbolehkan untuk melakukan
perdagangan di kawasan pelabuhan Banten. Tujuan awal Belanda adalah untuk
berdagang rempah-rempah, namun setelah mereka berhasil mendapatkan keuntungan
melimpah serta menemukan daerah sumber rempah-rempah, Belanda mulai melakukan
aksi monopoli perdagangan dan sejarah penjajahan Belanda di Indonesia pun dimulai.
B. Berdirinya
Pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia
Kaisar
Perancis yaitu Napoleon Bonaparte mengangkat Louis Bonaperte sebagai kaisar
Belanda. Kemudian setelah diangkat menjadi Raja, Louis Bonaparte menunjuk
Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal bagi Indonesia. Tugasnya
adalah untuk mengatur pemerintahan Indonesia, melakukan pertahanan dari
serangan pasukan Inggris terhadap pulau Jawa, serta mengatur masalah keuangan.
Namun, di bawah pemerintahannya Daendels telah melanggar undang-undang dengan
menjual tanah milik Negara kepada orang-orang partikelir. Oleh karena itu, atas
perintah Napoleon Daendels ditarik dari jabatannya.
Namun
sebelum Daendels ditarik, selama masa pemerintahannya Daendels telah banyak
merugikan rakyat Indonesia serta menyengsarakan rakyat. Dia melakukan
eksploitasi baik kekayaan alam maupun tenaga kerja Indonesia. Kedudukan
gubernur jenderal Indonesia telah mengalami pergantian beberapa kali. Setelah
Daendels maka gubernur jendral Janssens giliran berkuasa dan saat Indonesia
memasuki pemerintahan Van Den Bosch di mana sistem tanam paksa pun dijalankan
yang menimbulkan kemiskinan, dan kelaparan rakyat Indonesia. Di pihak lain,
Belanda mendapatkan banyak keuntungan dalam bidang keuangan akibat sistem tanam
paksa tersebut.
Saat
sistem tanam paksa dihapuskan maka muncullah politik pintu terbuka di mana
penanaman modal asing diperbolehkan. Meskipun tanam paksa sudah dihapuskan,
nyatanya politik pintu terbuka tetap menimbulkan penderitaan bagi rakyat
Indonesia. Hal ini memicu perlawanan dari rakyat Indonesia di berbagai daerah
seperti perang Diponegoro, perang Bali, perang Paderi, perang Banjar, perang
Aceh, Gerakan Protes Petani, dan sebagainya. Saat semakin banyak rakyat yang
melawan Belanda maka penjajahan Belanda di Indonesia mulai menandakan akhirnya.
C. Berlangsungnya
Penjajahan Belanda Di Nusantara
Kedudukan Belanda di Nusantara berlangsung antara
1596-1942 diawali dengan kedatangan armada dagang Belanda di bawah pimpinan
Cornelis de Houtman pada tahun 1596 yang berlabuh di Banten. Mulanya mencari
barang dagangan atau rempah rempah akan tetapi kemudian Belanda bukan sekedar
ingin berdagang biasa, melainkan ingin menguasai dan menjajah Nusantara. Tahun
1596 awal penjajahan Belanda di Nusantara dengan mendirikan persekutuan dagang
yang bernama VOC (Vereeningde Oost-indische Compagnie) atau persekutuaan
dagang India timur yang dibantu oleh pemerintahan Belanda. VOC
menguasai dan mengekploitasi ekonomi di Indonesia dari tahun 1602 – 1799.
Ketika terjadi peselisihan antara pangeran Jayakarta
dan Banten dengan Belanda pada tahun 1619, kota Jayakarta dibakar oleh Belanda
dibawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen. Tahun 1619
Belanda membangun kota di atas puing-puing Jayakarta yang diberi nama Batavia.
Kekuasaan Belanda tahun 1799 diambil alih oleh pemerintah Belanda dari VOC. VOC
mengalami kerugian yang besar yang menyebabkan kebangkrutan dan dibubarkan.
Sebelumnya penjajahan Belanda atas Indonesia dilakukan oleh VOC, sejak tahun
1799 secara resmi dilakukan oleh pemerintahan Belanda.
Berdasarkan convention of london 1814 Belanda
berkuasa kembali di Indonesia setelah sempat sebelumnya tahun 1811 Inggris
menyerang Hindia Belanda menaklukkan kota Batavia. Jendral Belanda Jansens
menyerah tanpa syarat kepada Inggris. Tahun 1814 Inggris mengembalikan semua
daerah jajahan Belanda ke pihak Belanda lagi. Peristiwa ini karena kalahnya
Napoleon Bonapoarte kaisar Prancis dalam pertempuran di Leipzing Inggris
menyerahkan Indonesia pada Belanda pada tahun 1816 saat itu yang
menjadi pemimpin Inggris di Indonesia adalah Letnan Gubernur Jhon Fendhal.
Penjajahan dan eksploitasi manusia dan sumber daya alam manusia dimulai lagi
oleh pemerintah Belanda. Sistem eksploitasi yang dilakukan oleh Belanda disebut
sistem tanan paksa. Pada masa dimana modal modal swasta liberal masuk ke
Indonesia dan masa penerapan politik etis.
D. Perlawanan
Menentang Penjajahan Belanda
Monopoli
perdagangan, kerja paksa, penarikan pajak, sewa tanah, dan tanam paksa
menimbulkan banyak kerugian dan membuat sengsara rakyat Indonesia. Rakyat
Indonesia tidak tahan lagi. Rakyat Indonesia melakukan perlawanan
memperjuangkan martabat dan kemerdekaannya. Dari seluruh penjuru tanah air
timbul perlawanan terhadap penjajah Belanda.
1. Perlawanan terhadap VOC
Pada saat VOC
berkuasa di Indonesia terjadi beberapa kali perlawanan. Pada tahun 1628 dan
1629, Mataram melancarkan serangan besar-besaran terhadap VOC di Batavia.
Sultan Agung mengirimkan ribuan prajurit untuk menggempur Batavia dari darat
dan laut. Di Sulawesi Selatan VOC mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia di
bawah pimpinan Sultan Hassanuddin. Perlawanan terhadap VOC di Pasuruan Jawa
Timur dipimpin oleh Untung Suropati. Sementara Sultan Ageng Tirtayasa
mengobarkan perlawanan di daerah Banten.
2. Perlawanan
Pattimura (1817)
Belanda melakukan monopoli
perdagangan dan memaksa rakyat Maluku menjual hasil rempah-rempah kepada
Belanda, menentukan harga rempah-rempah secara semena-mena, melakukan pelayaran
hongi, dan menebangi tanaman rempahrempah milik rakyat. Rakyat Maluku berontak
atas perlakuan Belanda. Dipimpin oleh Thomas Matulessi yang nantinya terkenal
dengan nama Kapten Pattimura, rakyat Maluku melakukan perlawanan pada tahun
1817. Pattimura dibantu oleh Anthony Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus
Tiahahu, dan seorang pejuang wanita Christina Martha Tiahahu. Perang melawan
Belanda meluas ke berbagai daerah di Maluku, seperti Ambon, Seram, Hitu, dan
lain-lain.
Belanda
mengirim pasukan besarbesaran. Pasukan Pattimura terdesak dan bertahan di dalam
benteng. Akhirnya, Pattimura dan kawan-kawannya tertawan.
3. Perang
Paderi (1821 – 1838)
Pada mulanya
Perang Paderi merupakan perang antara kaum adat dan kaum ulama. Yang disebabkan
oleh adanya perbedaan pendapat antara kaum ulama dengan kaum adat.
Kaum ulama terpengaruh gerakan Wahabi menghendaki pelaksanaan Ajaran
Agama Islam berdasarkan Al’Quran dan Hadist. Kaum ulama ingin memberantas
kebiasaan buruk yang dilakukan kaum adat, seperti berjudi, menyambung ayam dan
mabuk.
Karena terdesak
kaum adat minta bantuan kepada Belanda, tetapi kemudian kaum adat sadar bahwa
Belanda ingin menguasai Sumatera Barat, kemudian kaum adat bersatu dengan kaum
Paderi untuk menghadapi Belanda, karena terdesak Belanda mengirim bantuan dari
Pulau Jawa yang diperketat oleh Pasukan Sentot Ali Basa Prawirodirjo, tapi kemudian Sentot Ali
Basa Prawirodirjo berpihak kepada kaum Paderi sehingga Sentot Ali Basa
Prawirodirjo ditangkap dan dibuang ke Cianjur. Dengan siasat Benteng Stelsel
pada tahun 1837 Belanda mengepung Bonjol, sehingga Imam Bonjol ditangkap dan
dibuang ke Cianjur kemudian dipindahkan ke Manado hingga wafat tahun 1864.
4. Perang
Diponegoro (1925-1830)
Perang
Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran Diponegoro atas campur tangan
Belanda terhadap istana dan tanah tumpah darahnya. Kekecewaan itu memuncak
ketika Patih Danureja atas perintah Belanda memasang tonggak-tonggak untuk
membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya. Dipimpin Pangeran Diponegoro,
rakyat Tegalrejo menyatakan perang melawan Belanda tanggal 20 Juli 1825.
Diponegoro dibantu oleh Pangeran Mangkubumi sebagai penasehat, Pangeran Ngabehi
Jayakusuma sebagai panglima, dan Sentot Ali Basyah Prawiradirja sebagai
panglima perang. Pangeran Diponegoro juga didukung oleh para ulama dan bangsawan.
Daerah-daerah lain di Jawa ikut berjuang melawan Belanda.
Kyai
Mojo dari Surakarta mengobarkan Perang Sabil. Antara tahun 1825-1826 pasukan
Diponegoro mampu mendesak pasukan Belanda. Pada tahun 1827, Belanda
mendatangkan bantuan dari Sumatra dan Sulawesi. Jenderal De Kock menerapkan
taktik perang benteng stelsel. Taktik ini berhasil mempersempit ruang gerak
pasukan Diponegoro. Banyak pemimpin pasukan Pangeran Diponegoro gugur dan
tertangkap. Namun demikian, pasukan Diponegoro tetap gigih. Akhirnya, Belanda
mengajak berunding. Dalam perundingan yang diadakan tanggal 28 Maret 1830 di
Magelang,
Pangeran
Diponegoro ditangkap Belanda. Beliau diasingkan dan meninggal di Makassar.
5. Perang
Banjarmasin (1859-1863)
Penyebab
perang Banjarmasin adalah Belanda melakukan monopoli perdagangan dan mencampuri
urusan kerajaan. Perang Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran Antasari. Beliau
didukung oleh Pangeran Hidayatullah. Pada tahun 1862 Hidayatullah ditahan
Belanda dan dibuang ke Cianjur. Pangeran Antasari diangkat rakyat menjadi
Sultan. Setelah itu perang meletus kembali. Dalam perang itu Pangeran Antasari
luka-luka dan wafat.
6. Perang Bali (1846-1868)
Penyebab perang Bali adalah Belanda ingin menghapus
hukum tawan karang dan memaksa Raja-raja Bali mengakui kedaulatan Belanda di
Bali. Isi hukum tawan karang adalah kerajaan berhak merampas dan menyita barang
serta kapal-kapal yang terdampar di Pulau Bali. Raja-raja Bali menolak
keinginan Belanda. Akhirnya, Belanda menyerang Bali. Belanda melakukan tiga
kali penyerangan, yaitu pada tahun 1846, 1848, dan 1849. Rakyat Bali
mempertahankan tanah air mereka. Setelah Buleleng dapat ditaklukkan, rakyat
Bali mengadakan perang puputan, yaitu berperang sampai titik darah terakhir. Di
antaranya Perang Puputan Badung (1906), Perang Puputan Kusumba (1908), dan
Perang Puputan Klungkung (1908). Salah saut pemimpin perlawanan rakyat Bali
yang terkenal adalah Raja Buleleng dibantu oleh Gusti Ketut Jelantik.
7. Perang
Sisingamangaraja XII (1870-1907)
Pada saat Sisingamangaraja memerintah Kerajaan
Bakara, Tapanuli, Sumatera Utara, Belanda ingin menguasai Tapanuli.
Sisingamangaraja beserta rakyat Bakara mengadakan perlawanan. Tahun 1878,
Belanda menyerang Tapanuli. Namun, pasukan Belanda dapat dihalau oleh rakyat.
Pada tahun 1904 Belanda kembali menyerang tanah Gayo. Pada saat itu Belanda
juga menyerang daerah Danau Toba. Pada tahun 1907, pasukan Belanda menyerang
kubu pertahanan pasukan Sisingamangaraja XII di Pakpak. Sisingamangaraja gugur
dalam penyerangan itu. Jenazahnya dimakamkan di Tarutung, kemudian dipindahkan
ke Balige.
8. Perang
Aceh (1873-1906)
Sejak terusan Suez dibuka pada
tahun 1869, kedudukan Aceh makin penting baik dari segi strategi perang maupun
untuk perdagangan. Belanda ingin menguasai Aceh. Sejak tahun 1873 Belanda
menyerang Aceh. Rakyat Aceh mengadakan perlawanan di bawah pemimpin-pemimpin
Aceh antara lain Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Teuku Ibrahim, Teuku Umar,
dan Cut Nyak Dien. Meskipun sejak tahun 1879 Belanda dapat menguasai Aceh,
namun wilayah pedalaman dan pegunungan dikuasai pejuang-pejuang Aceh. Perang
gerilya membuat pasukan Belanda kewalahan. Belanda menyiasatinya dengan stelsel
konsentrasi, yaitu memusatkan pasukan supaya pasukannya dapat lebih terkumpul.
Belanda mengirim Dr. Snouck
Hurgronje untuk mempelajari sistem kemasyarakatan penduduk Aceh. Dari
penelitian yang dibuatnya, Hurgronje menyimpulkan bahwa kekuatan Aceh terletak
pada peran para ulama. Penemuannya dijadikan dasar untuk membuat siasat perang
yang baru. Belanda membentuk pasukan gerak cepat (Marchose) untuk mengejar dan
menumpas gerilyawan Aceh. Dengan pasukan marchose Belanda berhasil mematahkan
serangan gerilya rakyat Aceh. Tahun 1899, Teuku Umar gugur dalam pertempuran di
Meulaboh. Pasukan Cut Nyak Dien yang menyingkir ke hutan dan mengadakan
perlawanan juga dapat dilumpuhkan.
Dari beberapa perlawanan yang
dilakukan oleh rakyat di berbagai daerah pada awalnya mengalami kemenangan
tetapi pada akhirnya mengalami kekalahan. Hal itu disebabkan karena beberapa
hal antara lain :
a. Rakyat
tidak bersatu, tetapi berjuang secara kedaerahan.
b. Rakyat
mudah diadu domba, ingat politik devide et impera (politik adu domba).
c. Kurangnya
persenjataan.
Satuhal yang patut ingat dan
diteladani adalah :
a. Semua
para pahlawan berjuang dengan rela berkorban dan tanpa pamrih
b. Para
pahlawan memiliki jiwa dan semangat hidup gotong royong yang tinggi
c. Perlawanan
rakyat menunjukkan bahwa semua rakyat menolak segala bentuk penjajahan
E. Berakhirnya
Masa Penjajahan Hindia Belanda di Indonesia
Penjajahan Belanda terhadap Indonesia benar-benar
berakhir saat Pemerintah Jepang melakukan penyerangan. Tanggal 27 Februari 1942
tentara Jepang berhasil mengalahkan armada gabungan dari Negara Amerika,
Inggris, Belanda, dan Australia. Kemudian, di bawah pimpinan Letnan Jenderal
Hitoshi Imamura, tentara Jepang mulai menginjakkan kaki ke Pulau Jawa. Di sana
Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mengancam akan menyerang Belanda apabila tidak
segera menyerah. Pada akhirnya setelah mengalami kekalahan terus menerus dari
pihak Jepang, Tjarda van Starkenborgh Stachouwer sebagai Jenderal Hindia
Belanda menyerah dan dan ditangkap. Hal ini menjadi tanda dimulainya masa
penjajahan Jepang di Indonesia sekaligus berakhirnya sejarah penjajahan Belanda
di Indonesia.
F. Kelemahan
Perjuangan Bangsa Indonesia
1. Bersifat lokal
atau kedaerahan, artinya terbatas daerah tertentu saja. Tidak ada koordinasi
antara pejuang satu daerah dengan daerah lain
2. Perlawanan
secara sporadic dan tidak serentak
3. Perlawanan
dipimpin oleh pimpinan kharismatik sehingga tidak ada yang melanjutkan
4. Sebelum masa
1908 perlawanan menggunakan kekerasan senjata
C. Pokok Masalah
1. Bagaimana
proses kedatangan bangsa belanda di indonesia? (tasya)
Jawaban Tasya Anggraini
Proses kedatangan Belanda di Indonesia
Awalnya pedagang Belanda hanya bisa
membeli rempah-rempah lewat pedagang Portugis di Lisabon, karena mereka tidak
memiliki akses langsung ke rempah-rempah di Indonesia. Hal ini tetap
menguntungkan orang Belanda karena mereka masih bisa encari untung dengan
menjual ulang rempah-rempah ke negara Eropa Utara yang jauh dari Portugal.
Namun situasi berubah saat terjadi perang
agama antara kaum Protestant (termasuk Belanda) melawan kaum Katolik (termasuk
Spanyol dan Portugis), ditambah dengan perang kemerdekaan Belanda yang ingin
melepaskan diri dari kekuasaan Raja Spanyol Felipe II, yang mewarisi Belanda
dari ayahnya, Raja Spanyol Carlos I. Terlebih lagi, Raja Felipe II kemudian
juga bertahta sebagai raja Portugal setelah mewarisi negara itu dari
kerabatnya, Raja Portugal Sebastian yang tewas saat perang melawan Maroko.
Kondisi ini membuat Belanda tidak bisa
lagi membeli rempah-rempah dari Portugis di Lisabon, sehingga mereka terpaksa
mencari alternatif jalur perdagangan.
Para pedagang Belanda kemudian
mengumpulkan modal untuk biaya pengiriman kapal, ditambah dengan peta yang
dibuat oleh Petrus Plancius, para pedagang Belanda mengirim empat kapal:
Mauritius, Amsterdam, Hollandia dan Duyfken untuk mencoba rute baru ini dan membeli
rempah-rempah langsung dari Indonesia. Ekspedisi ini berangkat pada 2 April
1595 dengan dipimpin oleh Cornelis de Houtman.
Setelah perjalanan berat, dimana 71 dari
248 pelaut Belanda tewas, ekspedisi ini akhirnya sampai ke Kota Banten, salah
satu pusat perdagangan rempah-rempah di Indonesia saat itu, pada Juni 1596.
2. Bagaimana
sejarah Berdirinya Pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia (nanda)
Jawaban Nanda
Putri
VOC
adalah kongsi dagang belanda di indonesia yang didirikan oleh Heeren XVII pada 25
maret 1602. Namun seiring berjalannya waktu peranan VOC tidak hanya bergeser
menjadi wakil pemerintahan belanda di indonesia. Sebagai wakil pemerintahan
belanda VOC memiliki banyak hak istimewa yang disebut hak oktroi yaitu
diantaranya adalah hak untuk mencetak mata uang, membentuk tentara dan
mendirikan benteng, mengadakan perjanjian dengan raja-raja pribumi , dan banyak
hak istimewa lainnya
3. Apa penyebab banjarmasin ?
(Paramita)
Jawaban Paramita Dewi
Agustina
Penyebab
perang Banjarmasin adalah Belanda melakukan monopoli perdagangan dan mencampuri
urusan kerajaan. Perang Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran Antasari
4. Apa kelebihan perjuangan
bangsa indonesia (yoga)
Jawaban Yoga kurniawan
saputra
-
Tidak adanya kerugian berupa jiwa dan harta
-
Mencapai damai tanpa perang
-
Belajar menyelesaikan masalah dengan kepala dingin
-
Dapat mencapai kesepakatan yang bisa diterima oleh kedua pihak
-
Masalah indonesia diakui dan diselesaikan secara internasional (De
Jure)
5. Kenapa raja-raja bali
menolak keinginan belanda ? (Armitha)
Jawaban Armitha Susanti
Samudra
Sebab pemerintah
belanda ingin menguasai sebagian wilayah kekuasaan kerajaan bali
Keinginan belanda
untuk menguasai bali sejak tahun 1841 dan seluruh raja di bali dipaksa untuk
menandatangani perjanjian yang isinya agar raja di bali mengakui dan tunduk
kepada pemerintah belanda . dengan itu lah raja-raja bali menolak keinginan
perintah belanda yang untuk menguasai sebagian wilayah kekuasaan kerajaan bali.
6. Apa
yang terjadi
peselisihan antara pangeran Jayakarta dan Banten dengan Belanda (winda)
Jawaban Edlin Winda
Ketika terjadi peselisihan
antara pangeran Jayakarta dan Banten dengan Belanda pada tahun 1619, kota
Jayakarta dibakar oleh Belanda dibawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen. Tahun 1619
Belanda membangun kota di atas puing-puing Jayakarta yang diberi nama Batavia.
7. Apa
perbedaan Perang aceh dan Perlawanan
Pattimura (Heru)
Jawaban Heru
Setiawan
Kalau perang aceh Sejak tahun 1873 Belanda menyerang Aceh. Rakyat Aceh mengadakan
perlawanan di bawah pemimpin-pemimpin Aceh antara lain Panglima Polim, Teuku
Cik Ditiro, Teuku Ibrahim, Teuku Umar, dan Cut Nyak Dien.
Sedangkan Perlawanan Pattimura Dipimpin oleh Thomas
Matulessi yang nantinya terkenal dengan nama Kapten Pattimura, rakyat Maluku
melakukan perlawanan pada tahun 1817. Pattimura dibantu oleh Anthony Ribok,
Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus Tiahahu, dan seorang pejuang wanita
Christina Martha Tiahahu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belanda datang
pertama kali ke Indonesia pada tahun 1596-1811,dan yang kedua kalinya pada
tahun 1814-1904. Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk memonopoli
perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Dan untuk melancarkan usahanya, Belanda
menempuh beberapa cara yaitu membentuk VOC pada tahun 1902 dan membentuk
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Setelah masa penjajahan itu usai, Belanda
meninggalkan kebudayaan dan kebijakan-kebijakan yang sebagian masih di pakai
oleh Indonesia.
Indonesia pada
masa pemerintahan Hindia-Belanda abad XIX sudah mengalami berbagai pergantian
Gubernur Jendral tetapi yang paling menyengsarakan rakyat yaitu pada masa
Gubjen, Rafles, Daendels, Van den Bosch, dan van Hogendrop. Yang menerapkan
system tanam paksa, penyerahan wajib hasil pertanian, penyewaan tanah kepada
rakyat, penyewaan desa pada pihak swasta dan pembuatan jalan dari Anyer sampai
Panarukan.
B. Saran
Demikianlah tadi
informasi mengenai sejarah Kedatangan Belanda di Indonesia, semoga makalah
diatas dapat menambah wawasan pengetahuan kita terhadap sejarah dan rasa
nasionalisme kita tentunya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak
melupakan sejarahnya. Marilah kita syukuri kemerdekaan yang telah kita rasakan
saat sekarang ini, terima kasih pahlawanku
DAFTAR PUSTAKA
http://ragungherditia.blogspot.com/2014/09/perlawanan-terhadap-kolonial-belanda.html
http://sejarahsemesta.blogspot.com/2013/01/perlawanan-terhadap-belanda.html
http://zonakisaran.blogspot.com/2014/11/makalah-perlawanan-rakyat-indonesia-terhadap-kolonial-belanda.html
http://zonakisaran.blogspot.com/2014/11/makalah-perlawanan-rakyat-indonesia-terhadap-kolonial-belanda.html
Komentar
Posting Komentar